Trump: Chip AI Blackwell Nvidia Hanya untuk AS, China Diblokir

Presiden AS Donald Trump baru saja mengumumkan kebijakan besar yang dapat mengubah peta persaingan AI global.

Chip AI paling canggih dari NVIDIA Corporation, yang dikenal sebagai Blackwell, tidak akan tersedia untuk "orang lain" di luar Amerika Serikat. Kebijakan ini secara khusus menargetkan China di tengah kekhawatiran keamanan nasional.

Eksklusif untuk AS? Kebijakan Baru Chip Blackwell

Dalam serangkaian komentar, termasuk wawancara di program "60 Minutes" CBS dan kepada wartawan di Air Force One, Trump menegaskan sikap protektifnya terhadap teknologi ini.

"Yang paling canggih, kami tidak akan membiarkan siapa pun memilikinya selain Amerika Serikat," kata Trump, seperti dilaporkan oleh Reuters.

Dia secara spesifik merujuk pada chip Blackwell. Menurut laporan Benzinga, Trump menyebut teknologi ini "satu dekade di depan" para pesaingnya.

Pernyataan ini mengindikasikan kemungkinan pembatasan yang lebih ketat dari yang diperkirakan sebelumnya, yang berpotensi membatasi akses ke semikonduktor AS paling canggih untuk China dan bahkan seluruh dunia.

Dilema Nvidia: Antara Keamanan Nasional dan Bisnis

Fokus utama dari pembatasan ini adalah China. Trump mengatakan kepada CBS bahwa dia tidak akan mengizinkan penjualan chip Blackwell paling canggih ke perusahaan-perusahaan China.

Namun, dia tidak menutup pintu sepenuhnya. Trump mengindikasikan bahwa versi chip yang kemampuannya dikurangi atau scaled-down mungkin masih bisa dijual. "Kami akan membiarkan mereka berurusan dengan NVIDIA Corporation tetapi tidak dalam hal yang paling canggih," jelasnya menurut Reuters.

Langkah ini menuai reaksi keras dari politisi yang anti-China di Washington. Mereka khawatir bahwa akses China ke teknologi ini dapat meningkatkan kemampuan militer dan AI negara tersebut secara signifikan.

Rep. John Moolenaar, Ketua Komite Khusus DPR AS tentang China, memberikan perumpamaan ekstrem. Menurut Benzinga dan Reuters, dia menyebut potensi penjualan chip canggih ke China "mirip dengan memberikan Iran uranium tingkat senjata."

Di tengah situasi ini, CEO NVIDIA Corporation Jensen Huang menyatakan bahwa perusahaannya belum mencari lisensi ekspor AS untuk pasar China, merujuk pada sikap Beijing saat ini.

Meski begitu, Huang tetap optimis tentang kemungkinan kembali berbisnis di China. Dia menekankan pentingnya pasar tersebut untuk mendanai penelitian dan pengembangan (R&D) yang berbasis di AS.

Implikasi Finansial dan Nasib Sekutu AS

Keputusan ini memiliki bobot finansial yang sangat besar. Chip Blackwell dipandang sebagai kunci masa depan keuangan NVIDIA Corporation, yang baru-baru ini nilai pasarnya menembus $5 triliun.

Analis memperkirakan Blackwell dapat menghasilkan pendapatan $5 miliar hingga $6 miliar pada kuartal berikutnya, seperti dilaporkan Benzinga.

Lalu, bagaimana nasib negara-negara selain China? Pernyataan Trump yang melarang chip untuk "orang lain" tampaknya memiliki pengecualian bagi sekutu dekat AS.

Baru-baru ini, NVIDIA Corporation mengumumkan rencana untuk memasok lebih dari 260.000 chip Blackwell ke Korea Selatan. Menurut Reuters, salah satu penerima utama adalah raksasa teknologi Samsung Electronics.

Langkah ini menunjukkan bahwa larangan utama ditujukan untuk membatasi China, sementara sekutu strategis AS masih akan mendapatkan akses ke teknologi AI terdepan.

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade