Volume Moving Average (VMA): Arti, Fungsi, Strateginya

Banyak trader yang sering melupakan volume perdagangan. Padahal, volume adalah elemen penting untuk mengonfirmasi apakah sebuah tren atau breakout memiliki kekuatan yang nyata. Salah satu cara paling efektif untuk membaca aktivitas volume adalah dengan menggunakan Volume Moving Average (VMA).

VMA adalah indikator yang menyaring fluktuasi volume dan menampilkan tren rata-rata aktivitas transaksi dalam periode tertentu.Dengan memahami VMA, trader dapat mengenali kapan pasar benar-benar mendukung pergerakan harga dan kapan hanya terjadi lonjakan sesaat tanpa dukungan volume.

Simak pemaparan selengkapnya dari Gotrade untukmu di bawah ini.

Definisi Volume Moving Average

Volume Moving Average (VMA) adalah indikator yang menghitung rata-rata volume perdagangan selama periode waktu tertentu.

Tujuannya adalah untuk memuluskan data volume harian agar trader dapat melihat tren partisipasi pasar yang sebenarnya tanpa terganggu oleh lonjakan volume sesaat.

Seperti halnya Moving Average (MA) pada harga, VMA digunakan untuk mendeteksi apakah volume saat ini lebih tinggi atau lebih rendah dari rata-rata historisnya.

Ketika volume perdagangan meningkat jauh di atas VMA, hal ini menandakan adanya minat yang besar dari pelaku pasar.

Menurut Lightning Chart, indikator ini banyak digunakan oleh trader profesional untuk memvalidasi kekuatan sinyal teknikal seperti breakout, reversal, atau continuation pattern.

Cara Menghitung Volume Moving Average

Rumus perhitungannya sederhana dan mirip dengan MA pada harga:

VMA = (V1 + V2 + V3 + ... + Vn) / n

Keterangan:

  • V1, V2, ..., Vn = volume perdagangan per periode
  • n = jumlah periode pengamatan (misalnya 10, 20, atau 50 hari)

Sebagai contoh, jika total volume perdagangan 10 hari terakhir adalah 12 juta lembar saham, maka VMA (10) = 1,2 juta. Artinya, rata-rata volume harian selama 10 hari terakhir adalah 1,2 juta lembar.

Jika volume pada hari ini melonjak ke 2 juta lembar, maka aktivitas transaksi saat ini jauh lebih besar dari rata-rata, yang dapat diartikan sebagai peningkatan minat pasar.

Trader biasanya menggunakan periode 20 hari untuk melihat tren jangka menengah, tetapi periode bisa disesuaikan tergantung gaya trading.

Fungsi Utama Volume Moving Average

1. Mengidentifikasi minat pasar

VMA membantu melihat apakah kenaikan atau penurunan harga benar-benar didukung oleh partisipasi pelaku pasar. Jika harga naik namun volume berada di bawah VMA, kenaikan tersebut bisa dianggap lemah dan berisiko berbalik.

2. Mengonfirmasi kekuatan breakout

Volume yang meningkat tajam di atas VMA saat harga menembus resistance menunjukkan bahwa breakout tersebut valid dan kemungkinan besar akan berlanjut. Sebaliknya, jika harga naik tanpa dukungan volume, potensi false breakout lebih tinggi.

3. Membaca fase akumulasi dan distribusi

Ketika harga bergerak sideways dengan volume rendah di bawah VMA, bisa jadi pasar sedang dalam fase akumulasi (pembelian perlahan oleh pelaku besar). Namun, jika harga stagnan sementara volume meningkat di atas rata-rata, bisa jadi itu sinyal distribusi, mengutip Investopedia.

4. Menentukan momentum tren

Jika volume terus berada di atas VMA selama tren naik, ini menunjukkan tren tersebut memiliki dukungan kuat. Sebaliknya, penurunan volume di bawah VMA bisa menjadi tanda melemahnya momentum tren.

Volume sebagai Konfirmasi Breakout

Salah satu penggunaan paling efektif dari VMA adalah untuk mengonfirmasi breakout. Banyak trader yang salah masuk posisi karena hanya melihat harga menembus resistance tanpa memperhatikan volume.

Berikut cara menggunakan volume moving average untuk konfirmasi breakout:

  1. Breakout dengan volume tinggi (di atas VMA)

Tanda validasi kuat. Banyak trader dan institusi ikut berpartisipasi. Potensi tren berlanjut lebih tinggi.

  1. Breakout dengan volume rendah (di bawah VMA)

Waspadai false breakout. Kenaikan harga mungkin hanya hasil dorongan sementara tanpa dukungan pasar luas.

  1. Breakout dengan peningkatan volume bertahap

Ideal untuk entry, karena menunjukkan minat beli yang stabil dan sehat, bukan lonjakan mendadak.

Contoh:
Jika saham Nvidia menembus resistance $500 dengan volume 1,8 juta lembar, jauh di atas VMA (20) sebesar 1 juta lembar, maka peluang breakout tersebut bertahan lebih tinggi dibandingkan jika volume hanya 800 ribu.

Strategi Kombinasi VMA dengan Indikator Lain

1. VMA + Moving Average (MA) harga

Gunakan MA harga untuk mengidentifikasi tren utama, lalu gunakan VMA untuk mengonfirmasi apakah tren tersebut didukung partisipasi pasar.

  • Harga di atas MA dan volume di atas VMA: sinyal tren naik yang sehat.
  • Harga di bawah MA dan volume di atas VMA: tekanan jual kuat.

2. VMA + RSI atau MACD

Gabungkan VMA dengan indikator momentum untuk memfilter sinyal palsu. Misalnya, breakout disertai peningkatan volume dan RSI di atas 50 biasanya lebih valid.

3. VMA pada berbagai timeframe

Trader jangka pendek dapat menggunakan VMA di chart 1 jam atau 4 jam untuk melihat minat pasar intraday, sementara investor jangka menengah bisa fokus pada VMA di chart harian atau mingguan.

Kesimpulan

Volume Moving Average (VMA) adalah alat penting dalam analisis teknikal yang membantu trader memahami partisipasi pasar di balik pergerakan harga. Dengan membandingkan volume aktual terhadap rata-rata historisnya, trader bisa membedakan antara pergerakan harga yang valid dan yang bersifat sementara.

Gunakan VMA untuk mengonfirmasi sinyal breakout, membaca kekuatan tren, dan mengidentifikasi fase akumulasi atau distribusi. Namun, selalu kombinasikan analisis volume dengan indikator lain agar keputusan trading lebih akurat dan objektif.

Jika kamu ingin mempraktikkan strategi ini secara aman dan mudah, kamu bisa melakukannya lewat Gotrade, aplikasi trading saham AS yang praktis dan diawasi otoritas resmi.

FAQ

Apa perbedaan Volume Moving Average dengan Simple Moving Average?
VMA mengukur rata-rata volume perdagangan, sementara SMA menghitung rata-rata harga. Keduanya bisa dikombinasikan untuk membaca kekuatan tren.

Apakah volume tinggi selalu berarti sinyal beli?
Tidak. Volume tinggi perlu dikonfirmasi dengan arah harga. Jika harga naik dengan volume tinggi, itu sinyal bullish. Tapi jika harga turun dengan volume tinggi, justru sinyal bearish.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade