Dalam dunia investasi, angka return tinggi sering kali tampak menggiurkan. Namun, keuntungan besar tidak selalu berarti investasi tersebut lebih baik, terutama jika risiko yang diambil juga tinggi.
Itulah mengapa investor profesional lebih suka melihat risk-adjusted return, yaitu ukuran kinerja investasi yang mempertimbangkan risiko yang diambil untuk menghasilkan keuntungan.
Artikel ini akan membahas apa itu risk-adjusted return, perbedaannya dengan return mentah, serta indikator utama yang digunakan untuk mengukurnya.
Apa Itu Risk-Adjusted Return?
Risk-adjusted return adalah ukuran kinerja investasi yang memperhitungkan seberapa besar risiko yang diambil untuk menghasilkan return tertentu.
Dengan kata lain, metrik ini menjawab pertanyaan: “Apakah keuntungan yang diperoleh sepadan dengan risiko yang diambil?”
Melansir Morningstar Research, dua portofolio bisa sama-sama menghasilkan return 10%, tetapi portofolio yang memiliki volatilitas lebih rendah akan dinilai lebih baik secara risk-adjusted.
Konsep ini penting karena membantu investor membandingkan strategi investasi yang berbeda, bukan hanya dari segi hasil, tetapi juga dari tingkat stabilitas dan risiko kerugian yang mungkin terjadi.
Mengapa Risk-Adjusted Return Lebih Akurat dari Return Mentah
Return mentah (raw return) hanya menunjukkan persentase keuntungan atau kerugian dari sebuah investasi tanpa mempertimbangkan risiko.
Namun, risiko adalah bagian tak terpisahkan dari dunia investasi. Dua portofolio dengan return yang sama bisa memiliki tingkat risiko yang jauh berbeda.
Sebagai contoh:
- Portofolio A menghasilkan return 12% dengan volatilitas 8%.
- Portofolio B menghasilkan return 12% dengan volatilitas 15%.
Meskipun return-nya sama, Portofolio A memiliki kinerja yang lebih efisien karena menghasilkan imbal hasil yang sama dengan risiko lebih kecil.
Menurut CFA Institute, ukuran berbasis risk-adjusted return membantu investor memahami kualitas return yang sebenarnya, bukan hanya kuantitasnya.
Indikator Utama untuk Mengukur Risk-Adjusted Return
Ada beberapa metrik populer yang digunakan untuk mengukur dan membandingkan risk-adjusted return antar portofolio.
1. Sharpe Ratio
Rumus:
(Return portofolio – Risk-free rate) / Standar deviasi portofolio
Sharpe Ratio menunjukkan seberapa besar kelebihan return yang dihasilkan untuk setiap unit risiko.
Nilai Sharpe Ratio > 1 dianggap baik, > 2 sangat baik, dan < 1 menunjukkan risiko terlalu tinggi dibanding imbal hasilnya.
Melansir Black Rock, rasio ini adalah salah satu alat paling umum untuk mengevaluasi kinerja manajer investasi.
2. Sortino Ratio
Mirip dengan Sharpe Ratio, tetapi hanya menghitung risiko downside (penurunan nilai), bukan volatilitas total.
Rumus:
(Return portofolio – Risk-free rate) / Downside deviation
Sortino Ratio lebih akurat untuk investor yang fokus pada perlindungan modal karena hanya menghitung kerugian, bukan fluktuasi keseluruhan.
3. Treynor Ratio
Rumus:
(Return portofolio – Risk-free rate) / Beta
Treynor Ratio mengukur efisiensi return terhadap risiko sistematis pasar (market risk). Semakin tinggi nilainya, semakin baik performa portofolio dalam menghadapi volatilitas pasar secara keseluruhan.
4. Alpha
Alpha mengukur kelebihan return portofolio dibandingkan benchmark setelah memperhitungkan risiko pasar.
Alpha positif berarti portofolio mengungguli pasar, sedangkan alpha negatif berarti kinerjanya di bawah indeks acuan.
Alpha sering dianggap ukuran “skill” manajer investasi dalam menciptakan nilai di luar faktor pasar.
Cara Menggunakan Risk-Adjusted Return dalam Evaluasi Portofolio
Bandingkan strategi dengan tingkat risiko berbeda.
Misalnya, antara saham pertumbuhan (growth stocks) dan saham defensif (value stocks). Meskipun growth stocks bisa memberikan return lebih tinggi, portofolio value dengan volatilitas rendah sering kali menghasilkan rasio risk-adjusted yang lebih baik.
Menilai performa manajer investasi.
Investor institusional biasanya menggunakan kombinasi Sharpe dan Treynor Ratio untuk mengevaluasi apakah manajer portofolio menghasilkan excess return dengan risiko yang wajar.
Mengoptimalkan alokasi aset.
Risk-adjusted return membantu menentukan komposisi ideal antara saham, obligasi, dan instrumen kas. Tujuannya adalah mencapai maximum return per unit of risk.
Masih melansir BlackRock, portofolio dengan kombinasi rasio Sharpe tinggi dan volatilitas moderat biasanya lebih tahan terhadap gejolak pasar.
Memantau performa jangka panjang.
Performa jangka pendek bisa menipu karena efek volatilitas sementara. Risk-adjusted return mengukur konsistensi keuntungan dalam jangka waktu yang lebih panjang, yang penting bagi investor jangka panjang.
Keterbatasan Metrik Risk-Adjusted Return
Walau sangat berguna, metrik ini tetap memiliki kelemahan. Metrik ini mengandalkan data historis yang tidak selalu merepresentasikan masa depan dan tidak memperhitungkan peristiwa ekstrem (black swan events).
Rasio seperti Sharpe bisa menurun jika risiko meningkat sesaat akibat volatilitas pasar, meskipun prospek jangka panjang tetap baik. Karena itu, sebaiknya gunakan beberapa indikator sekaligus agar analisis lebih akurat.
Kesimpulan
Risk-adjusted return memberikan pandangan yang lebih realistis tentang performa investasi, bukan hanya berapa besar keuntungan, tetapi seberapa efisien keuntungan itu dicapai terhadap risiko yang diambil.
Dengan memahami konsep ini, investor dapat memilih strategi dan portofolio yang lebih seimbang antara risiko dan potensi imbal hasil.
Ingin mengukur performa portofoliomu dengan lebih cerdas? Unduh aplikasi Gotrade dan mulai beli saham-saham AS favoritmu berdasarkan rasio risiko dan return secara real-time.
FAQ
Apa itu risk-adjusted return?
Risk-adjusted return adalah ukuran performa investasi yang mempertimbangkan risiko yang diambil untuk menghasilkan keuntungan.
Apa perbedaan risk-adjusted return dengan return biasa?
Return biasa hanya menghitung hasil investasi, sedangkan risk-adjusted return menilai efisiensi keuntungan terhadap risiko.
Rasio apa yang digunakan untuk mengukur risk-adjusted return?
Beberapa yang umum digunakan adalah Sharpe Ratio, Sortino Ratio, Treynor Ratio, dan Alpha.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











